PENGANGGARAN
JANGKA PENDEK, JANGKA PANJANG
Mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan tujuan dan manfaat penganggaran
2.
Menjelaskan sistem penganggaran untuk operasi
bisnis
Sub Pokok Bahasan :
A.
Tujuan dan Manfaat penganggaran
B.
Sistem penganggaran untuk operasi bisnis
C.
Penyusun master Budget
A.
Tujuan
dan Manfaat Penganggaran
•
Anggaran
(Budget) adalah Anggaran (Budget) adalah
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran
juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik Anggaran :
1.
Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.
Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun
jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit
yang dijual atau diproduksi).
3.
Mencakup periode satu tahun.
4.
Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer
sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh
otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.
Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah
dalam kondisi yang ditetapkan.
7.
Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya
dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan
Pokok Anggaran
- Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
- Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran
1.
Membuat para manager untuk melakukan
perencanaan.
2.
Menyediakan informasi yang dapat digunakan
untuk memperbaiki pembuatan keputusan.
3.
Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja.
4.
Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Participative
budgeting has three potential problems:
1. Menetapkan
standar yg terlalu tinggi atau rendah.
2. Membuat
kelonggaran dalam anggaran.
3. Partisipasi
semu.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyusunan anggaran
Faktor-faktor Intern
a) Penjualan tahun-tahun yang
lalu
b) Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang
yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya
c) Kapasitas produksi yang
dimiliki perusahaan
d) Tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan
e) Modal
kerja perusahaan
f) Fasilitas-fasilitas
perusahaan
g) Kebijaksanaan-kebijaksanaan
perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran,
produksi, pembelanjaan, administrasi maupun personalia.
Faktor-faktor Ekstern
a) Keadaan
persaingan
b) Tingkat
pertumbuhan penduduk
c) Tingkat
penghasilan masyarakat
d) Tingkat
pendidikan masyarakat
e) Tingkat
penyebaran penduduk
f) Agama, adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan masyarakat
g) Berbagai
kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya
maupun keamanan
h) Keadaan
perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya
B. Sistem Penganggaran Untuk
Aktivitas Bisnis
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap
anggaran
1.
Anggaran incremental
Penganggaran
incremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber
daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi
dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi
sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu,
analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu perubahan
komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan
anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran
dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai
pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat
menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui
PT.
AKUNTANSI A
Anggaran
Inkremental Untuk Tahun 2014
|
|
Kenaikan gaji
|
5.000.000
|
Posisi manajerial baru
|
12.000.000
|
Kenaikan anggaran operasional
|
64.000.000
|
Program riset baru
|
2.400.000
|
Jumlah
|
10.5000.000
|
2.
Anggaran static
Angaran statistic
adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun
bisanya digunakan oleh perushaan jasa. Angggaran static disusun untuk tingkat
aktivits tertentu. Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan. Hasil
actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang
dianggarkan. Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static
disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara
jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan
dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha
PT.
AKUNTANSI A
Anggaran
Tahun 2014 – Departemen Audit Internal
|
|
Rekening
|
Anggaran
|
Gaji auditor
|
44.000.000
|
Kepeluan Kantor
|
1.000.000
|
Perjalan dinas kantor
|
8.200.000
|
Pelatihan auditor
|
320.000
|
Jumlah anggaran
|
69.520.000
|
Pengeluaran sesungguhnya untuk periode berjalan
|
(70.000.000
|
Selisih
pengeluaran
|
480.000
|
3.
Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan
pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah
karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja. Anggaran fleskibel mengaitkan volume
aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam siistem
anggaran dengan memekai anggran fleksibel.
PT.
AKUNTANSI A
Anggaran
Fleksibel Untuk Tahun 2014
|
|||
Unit
Produksi
|
1.000
|
2.000
|
3.000
|
Biaya Variable:
Tenaga
Kerja Langsung (Rp400/unit)
Listrik
(Rp 50/unit)
|
400.000
50.000
|
800.000
100.000
|
1.200.000
150.000
|
Jumlah Biaya Variable
|
450.000
|
900.000
|
1.350.000
|
Biaya Tetap:
Gaji
penyelia
Listrik
|
220.000
10.000
|
220.000
10.000
|
220.000
10.000
|
Jumlah Biaya Tetap
|
230.000
|
230.000
|
230.000
|
Jumlah anggaran
|
680.000
|
1.130.000
|
1.580.000
|
F. Penyusunan Induk Anggaran
Induk anggaran
adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis
bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau
kurang.
Induk anggaran
terdiri atas dua komponen utama:
1.
Anggaran operasi
Anggaran operasi merupakan deskripsi
rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang
memuaskan.
2.
Anggaran keuangan
Anggaran keuangan memperlihatkan
ekspetasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
terencana. Arus masuk dan arus keluar kas yang direncanakan munculdlam anggaran
kas
Induk
Anggaran
|
|
Anggaran
Operasi
|
Anggaran
Keuangan
|
Anggaran penjualan
Anggaran produksi
Anggaran bahan baku langsung
Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran overhead pabrikasi
Anggaran persediaan akhir barang jadi
Anggaran beban penjualan dan administrasi
|
Anggaran Pengeluaran modal
Anggaran kas
Laporan laba rugi dianggarkan
Neraca dianggarkan
|
1. Anggaran
Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di
kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan
skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang
akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan
untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini
gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau
memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai
contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi. Dan Variabel internal, seperti
harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan
batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana
aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui
tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun
anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan
jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan
mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode
tersebut.
Berikut
contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk tahun 2014 secara kuartalan.
Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan merencanakan penjualan 200.000
unit selama tahun2014. Puncak penjualan berlangsung pada kuartal ketiga
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Penjualan
31 Desember 2014
|
|||||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
||
Ekspetasi penjualan (unit)
Harga Jual per unit
Jumlah Penjualan
|
20.000
1.000
20.000.000
|
60.000
1.000
60.000.000
|
30.000
1.000
30.000.000
|
18.000
1.000
18.000.000
|
128.000
1.000
128.000.000
|
||
Skedul Ekspetasi Penagihan Kas
|
|||||||
Piutang Usaha 31/12/2013
|
3.100.000
|
|
|
|
3.100.000
|
||
Penjualan:
Kuartal I (20.000x 70%, 30%)
Kuartal II (60.000x 70%,
30%)
Kuartal III (30.000x 70%, 30%)
Kuartal IV (18.000x 70%)
|
14.000.000
|
6.000.000
42.000.000
|
18.000.000
21.000.000
|
9.000.000
12.600.000
|
20.000.000
60.000.000
30.000.000
12.600.000
|
||
Jumlah Kas yang ditagih
|
17.100.000
|
48.000.000
|
39.000.000
|
21.600.000
|
125.700.000
|
||
2. Anggaran
Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan
produksi untuk priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan
diorganisasikan dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production
budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus
dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan
kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat
persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan
dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen
mencoba untuk menekankan tiga biaya.
a.
Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk
b.
Biaya hilangnya penjualan sewaktu
permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi
c.
Biaya tambahan persediaan dari pesanan
khusus
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Produksi
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Ekspetasi penjualan (unit)
Tambah: persediaan akhir yang dikehendaki*
|
20.000
12.000
|
60.000
6.000
|
30.000
3.600
|
18.000
4.000
|
128.000
4.000
|
Jumlah kebutuhan persediaan
Kurang: Persediaan awal barang jadi **
|
32.000
3.000
|
66.000
12.000
|
33.600
6.000
|
22.000
3.600
|
132.000
|
Unit yang diproduksi
|
29.000
|
54.000
|
27.600
|
18.400
|
129.000
|
* 20% dari
penjualan kuartal berikutnya
** jumlah
sama seperti pada persediaan akhir
pada kuartal sebelumnya
***taksiran
|
3. Anggaran
bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan
produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus
disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi,
namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku
maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya
tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir
yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah
tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari
pemasok.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Bahan baku Langsung
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Unit yang akan diproduksi
Kebutuhan bahan baku per
unit(kg)
|
29.000
10
|
54.000
10
|
27.600
10
|
18.400
10
|
129.000
10
|
Jumlah kebutuhan produksi (kg)
Tambah: Persediaan bahan baku yang dikehedaki*
|
290.000
54.000
|
540.000
27.600
|
276.000
18.400
|
184.000
16.000
|
1.290.000
16.000
|
Jumlah kebutuhan (kg)
Kurang: Persediaan awal bahan baku
|
344.000
29.000
|
567.000
54.000
|
294.400
27.600
|
200.000
18.400
|
1.306.000
29.000
|
Bahan baku yang akan dibeli (kg)
|
315.000
|
513.000
|
266.800
|
181.600
|
1.277.000
|
* 10% kebutuhan
produkdi kuartal berikutnya
|
4. Anggaran
Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan
mengacu kepada anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct
labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam
rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur
yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak
untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya
biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan
mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan
produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu
kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk
menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang
mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus
merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga
kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi
tenaga kerja.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Unit yang akan diproduksi
Jam Kerja langsung per unit (jam)
|
29.000
0.6
|
54.000
0.6
|
27.600
0.6
|
18.400
0.6
|
129.000
0.6
|
Jumlah jam kerja langsung yang
dibutuhkan
Biaya tenaga kerja langsung per jam
|
17.400
200.000
|
32.400
200.000
|
16.560
200.000
|
11.040
200.000
|
77.400
200.000
|
Jumlah
Biaya tenaga kerja langsung
|
3.480.000
|
6.480.000
|
3.312.000
|
2.208.000
|
15.480.000
|
5. Anggaran
Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead
budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan
biaya langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di
masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya
untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan
di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a. mengintegrasikan
anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen
jasadan,
b. menghitung
tariff overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Overhead Pabrikasi
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Jumlah jam kerja langsung
Tarif overhead pabrikasi
|
17.400
25
|
32.400
25
|
16.560
25
|
11.040
25
|
77.400
25
|
Overhead variable yang
dianggarakan
Overhead tetap yang dianggarkan
|
435.000
180.000
|
810.000
180.000
|
414.000
180.000
|
276.000
180.000
|
1.935.000
720.000
|
Jumlah overhead dianggarkan
Kurang: Penyusutan
|
615.000
40.000
|
990.000
40.000
|
594.000
40.000
|
456.000
40.000
|
2.655.000
160.000
|
Pengeluaran kas untuk overhead
pabrikasi
|
575.000
|
950.000
|
554.000
|
416.000
|
2.495.000
|
6. Anggaran
Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead
pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk
menghitung biaya pokok barang jadi. komputasi
itu diperlukan karena dua sebab:
a.
Untuk mengetahui seberapa banyak
yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi
dianggarkan.
b.
Untuk mengetahui berapa besar yang
akan di laporkan pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.
Nilai rupiah
unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang
dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods
inventory budget).
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Persediaan akhir barang jadi
31 Desember 2014
|
|||
|
Kuartal
|
||
Komponen
|
Kuantitas
|
Biaya
|
Jumlah
|
Biaya Produksi per unit:
Bahan baku langsung
Tenaga Kerja langsung
Overhead Pabrikasi
|
10 kg
0. 6 jam
0.6 jam
|
Rp. 5/kg
Rp. 200/jam
Rp. 35/jam
|
50
120
21
|
Total
|
|
|
191
|
Persediaan barang jadi
dianggarkan
Persediaan akhir barang jadi (unit)
Jumlah biaya produksi per unit
|
4.000
191
|
||
Persediaan akhir barang jadi dalam
rupiah
|
764.000
|
7. Anggaran
beban penjualan dan adm
Anggaran beban
penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain
pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah
biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada pelanggan. Beban administrasi adalah biaya yang
berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan
penyediaan jasa bagi personalia
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Penjualan dianggarkan (unit)
Beban penjualan dan adm per
unit
|
20.000
20
|
60.000
20
|
30.000
20
|
18.000
20
|
128.000
20
|
Beban variable
yang dianggarkan
|
400.000
|
1.200.000
|
600.000
|
360.000
|
2.560.000
|
Beban penjualan dan adm tetap yang
dianggarkan:
|
|||||
Periklanan
Beban eksekutif
asuransi
|
200.000
180.000
20.000
|
200.000
180.000
-
|
200.000
180.000
30.000
|
200.000
180.000
|
800.000
720.000
50.000
|
Jumlah
|
400.000
|
380.000
|
410.000
|
380.000
|
1.570.000
|
Jumlah beban
penjualan dan adm dianggarkan
|
800.000
|
1.580.000
|
1.010.000
|
740.000
|
4.130.000
|
8. Anggaran
kas
Kas merupakan
salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan. Tanpa kas,
perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar,
dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik.
Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan
bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal
semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas
adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan
diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci
akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan
harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak
perlu dari peminjaman dana.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Kas
31 Desember 2014
|
|||||
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Saldo kas,pada awal kuartal
Tambah penerimaan:
Penagihan dari pelanggan
|
3.000.000
17.100.000
|
2.800.000
48.000.000
|
2.800.000
39.000.000
|
3.900.000
21.600.000
|
3.000.000
125.700.000
|
Jumlah kas tersedia sebelum
pendanaan
|
20.100.000
|
50.800.000
|
41.800.000
|
25.500.000
|
128.700.000
|
Kurang Pengeluaran:
Bahan
Baku langsung
BTKL
Overhead
Pabrikasi
Penjualan
dan adm
Pajak
penghasilan
Pembelian perlengkapan
deviden
|
15.800.000
3.360.000
560.000
800.000
200.000
340.000
120.000
|
32.400.000
7.680.000
1.100.000
1.580.000
200.000
160.000
120.000
|
34.300.000
8.640.000
1.220.000
2.010.000
200.000
0
120.000
|
18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000
|
101.100.000
24.240.000
3.170.000
5.570.000
800.000
500.000
480.000
|
Jumlah pengeluaran
|
21.180.000
|
43.240.000
|
46.490.000
|
25.370.000
|
135.860.000
|
Kelebihan (kekurangan) kas yang
tersedia terhadap pengeluaran
|
(1.1080.00.00
|
7.560.000
|
(4.690.000
|
130.000
|
(7.160.000
|
Pendanaan:
Pinjaman,
pada awal kuartal
Pelunasan,
pada akhir
Bunga
(suku bunga 10%)
|
3.680.000
0
0
|
0
(3.680.000
(194.000
|
7.490.000
0
0
|
2.670.000
0
0
|
14.040.000
3.880.000
194.000
|
Jumlah pendanaan
|
3.880.000
|
(4.074.000
|
7.490.000
|
2.670.000
|
9.966.000
|
Saldo kas, akhir
|
2.800.000
|
3.486.000
|
2.800.000
|
2.800.000
|
2.806.000
|
9. Laba
rugi dianggarkan
Laporan laba rugi
dianggarkan memaparkan estimasi
pendapatan dan beban beragam aktivitas
yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba
rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak
perusahaan. Pada tahap penyusunan
anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan,
perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang
saham. Setelah laporan disusun, laporan
tersebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan
diukur/dibandingkan.
PT. AKUNTANSI A
Laporan Laba Rugi dianggarkan
31 Desember 2014
|
|
Penjualan (128.000 unit x Rp.
1.000)
Kurang : Biaya pokok penjualan
(128 unit x Rp.191)
|
128.000.000
24.448.000
|
Laba Kotor
Kurang : beban penjualan dan
adm
|
103.552.000
4.130.000
|
Laba operasi bersih
Kurang: beban bunga
|
99.422.000
635.250
|
Laba bersih sebelum pajak
Kurang : pajak penghasilan
|
98.786.750
800.000
|
Laba bersih setelah pajak
|
97.986.000
|
10. Neraca
dianggarkan
Neraca
dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran. Neraca
dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya
dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan mengasumsikan
bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi
PT. AKUNTANSI A
Neraca dianggarkan
31 Desember 2014
|
||
Aktiva
|
||
Aktiva Lancar:
Kas
Piutang usaha
Persediaan bahan baku
Persediaan barang jadi
|
2.800.000
5.400.000
800.000
764.000
|
|
Jumlah Aktiva lancer
|
|
9.764.000
|
Aktiva tetap:
Tanah
Gedung
Akumulasi penyusutan
|
76.800.000
79.200.000
(1.718.000
|
|
Jumlah aktiva tetap
|
|
154.282.000
|
Jumlah Aktiva
|
|
164.046.000
|
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang saham
|
||
Kewajiban lancer:
Utang usaha
|
4.540.000
|
|
Ekuitas pemegang saham:
Saham biasa, tanpa nilai pari
Saldo laba
|
42.000.000
117.506.000
|
|
Jumlah ekuitas pemegang saham
|
|
159.506.000
|
Jumlah kewajiban dan ekuitas
pemegang saham
|
|
164.046.000
|
itu yg dimaksud sama * apa ya?:((
BalasHapus