Senin, 18 April 2016

PENGANGGARAN JANGKA PENDEK, JANGKA PANJANG




PENGANGGARAN JANGKA PENDEK, JANGKA PANJANG

Mahasiswa dapat :
1.      Menjelaskan tujuan dan manfaat penganggaran
2.      Menjelaskan sistem penganggaran untuk operasi bisnis
Sub Pokok Bahasan :
A.    Tujuan dan Manfaat penganggaran
B.     Sistem penganggaran untuk operasi bisnis
C.     Penyusun master Budget

A.    Tujuan dan Manfaat Penganggaran

         Anggaran (Budget) adalah Anggaran (Budget) adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan  yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

Karakteristik Anggaran :

1.            Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.            Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3.            Mencakup periode satu tahun.
4.            Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.            Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.            Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.            Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Tujuan Pokok Anggaran 

  • Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang

  • Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.

Manfaat Penganggaran  

1.      Membuat para manager untuk melakukan perencanaan.
2.      Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan.
3.      Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja.
4.      Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Participative budgeting has three potential problems:

1.      Menetapkan standar yg terlalu tinggi atau rendah.
2.      Membuat kelonggaran dalam anggaran.
3.      Partisipasi semu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran

Faktor-faktor Intern
a)      Penjualan tahun-tahun yang lalu
b)      Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya
c)      Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
d)     Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
e)      Modal kerja perusahaan
f)       Fasilitas-fasilitas perusahaan
g)      Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun personalia.


Faktor-faktor Ekstern
a)      Keadaan persaingan
b)      Tingkat pertumbuhan penduduk
c)      Tingkat penghasilan masyarakat
d)     Tingkat pendidikan masyarakat
e)      Tingkat penyebaran penduduk
f)       Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat
g)      Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan
h)      Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya

B.     Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis
       Terdapat tiga ancangan dasar terhadap anggaran
1.         Anggaran incremental
Penganggaran incremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan. Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu, analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai  pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Inkremental  Untuk Tahun 2014
Kenaikan gaji
5.000.000
Posisi manajerial baru
12.000.000
Kenaikan anggaran operasional
64.000.000
Program riset baru
2.400.000
Jumlah
10.5000.000

2.         Anggaran static
Angaran statistic adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun bisanya digunakan oleh perushaan jasa. Angggaran static disusun untuk tingkat aktivits tertentu. Anggaran tidak berubah sepanjang tahun berjalan. Hasil actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang dianggarkan. Perbedaan antara pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static disebut selisih pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tahun 2014 – Departemen Audit Internal
Rekening
Anggaran
Gaji auditor
44.000.000
Kepeluan Kantor
1.000.000
Perjalan dinas kantor
8.200.000
Pelatihan auditor
320.000
Jumlah anggaran
69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya untuk periode berjalan
(70.000.000
Selisih pengeluaran
480.000

3.         Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.  Anggaran fleskibel mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam siistem anggaran dengan memekai anggran fleksibel.
PT. AKUNTANSI A
                          Anggaran Fleksibel  Untuk Tahun 2014
Unit Produksi
1.000
2.000
3.000
Biaya Variable:
     Tenaga Kerja Langsung (Rp400/unit)
     Listrik (Rp 50/unit)

400.000

50.000

800.000

100.000

1.200.000

150.000
Jumlah Biaya Variable
450.000
900.000
1.350.000
Biaya Tetap:
     Gaji penyelia
     Listrik

220.000
10.000

220.000
10.000

220.000
10.000
Jumlah Biaya Tetap
230.000
230.000
230.000
Jumlah anggaran
680.000
1.130.000
1.580.000

F.    Penyusunan Induk Anggaran
Induk anggaran adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk anggaran terdiri  atas dua komponen utama:
1.         Anggaran operasi
       Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
2.         Anggaran keuangan
       Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan arus keluar kas yang direncanakan munculdlam anggaran kas
Induk Anggaran
Anggaran Operasi
Anggaran Keuangan
Anggaran penjualan
Anggaran produksi
Anggaran bahan baku langsung
Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran overhead pabrikasi
Anggaran persediaan akhir barang jadi
Anggaran beban penjualan dan administrasi
Anggaran Pengeluaran modal
Anggaran kas
Laporan laba rugi dianggarkan
Neraca dianggarkan


       1.    Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi. Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui  tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
     Berikut contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk tahun 2014 secara kuartalan. Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan merencanakan penjualan 200.000 unit selama tahun2014. Puncak penjualan berlangsung pada kuartal ketiga

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Penjualan
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Ekspetasi penjualan (unit)
Harga Jual per unit
Jumlah Penjualan

20.000

1.000

20.000.000

60.000

1.000

60.000.000

30.000

1.000

30.000.000

18.000

1.000

18.000.000

128.000

1.000

128.000.000
Skedul Ekspetasi Penagihan Kas
Piutang Usaha 31/12/2013
3.100.000



3.100.000
Penjualan:
Kuartal I (20.000x 70%, 30%)
Kuartal II (60.000x 70%,
 30%)
Kuartal III (30.000x 70%, 30%)
Kuartal IV (18.000x 70%)


14.000.000




6.000.000


42.000.000





18.000.000


21.000.000








9.000.000


12.600.000


20.000.000


60.000.000


30.000.000


12.600.000
Jumlah Kas yang ditagih
17.100.000
48.000.000
39.000.000
21.600.000
125.700.000









       2.    Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya.
a.         Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk
b.        Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi
c.         Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Produksi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Ekspetasi penjualan (unit)
Tambah: persediaan akhir yang dikehendaki*
20.000
12.000
60.000
6.000
30.000
3.600
18.000
4.000
128.000
4.000
Jumlah kebutuhan persediaan
Kurang: Persediaan awal barang jadi **
32.000

3.000
66.000

12.000
33.600

6.000
22.000

3.600
132.000
Unit yang diproduksi
29.000
54.000
27.600
18.400
129.000
* 20% dari penjualan kuartal berikutnya
** jumlah sama  seperti pada persediaan akhir pada kuartal sebelumnya
***taksiran

       3.    Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya harus dibeli dari pemasok.

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Bahan  baku Langsung
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Unit yang akan diproduksi
Kebutuhan bahan baku per unit(kg)
29.000
10
54.000
10
27.600
10
18.400
10
129.000
10
Jumlah kebutuhan produksi (kg)

Tambah: Persediaan bahan baku yang dikehedaki*
290.000

54.000
540.000

27.600
276.000

18.400
184.000

16.000
1.290.000

16.000
Jumlah kebutuhan (kg)
Kurang: Persediaan awal bahan baku
344.000
29.000
567.000
54.000
294.400
27.600
200.000
18.400
1.306.000
29.000
Bahan baku yang akan dibeli (kg)
315.000
513.000
266.800
181.600
1.277.000
* 10% kebutuhan produkdi kuartal berikutnya

       4.    Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan dan efesiensi tenaga kerja.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Unit yang akan diproduksi

Jam Kerja langsung per unit (jam)
29.000

0.6
54.000

0.6
27.600

0.6
18.400

0.6
129.000

0.6
Jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan

Biaya tenaga kerja langsung per  jam
17.400


200.000
32.400


200.000
16.560


200.000
11.040


200.000
77.400


200.000
      Jumlah Biaya tenaga kerja langsung
3.480.000
6.480.000
3.312.000
2.208.000
15.480.000

       5.    Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a.    mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jasadan,
b.    menghitung tariff overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Overhead Pabrikasi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Jumlah jam kerja langsung
Tarif overhead pabrikasi
17.400

25
32.400

25
16.560

25
11.040

25
77.400

25
Overhead variable yang dianggarakan
Overhead tetap yang dianggarkan
435.000

180.000
810.000

180.000
414.000

180.000

276.000

180.000
1.935.000

720.000
Jumlah overhead dianggarkan
Kurang: Penyusutan
615.000


40.000
990.000


40.000
594.000


40.000
456.000


40.000
2.655.000


160.000
Pengeluaran kas untuk overhead pabrikasi
575.000
950.000
554.000
416.000
2.495.000

       6.    Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung   biaya pokok barang jadi. komputasi itu diperlukan karena dua sebab:
a.         Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
b.        Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.
            Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget).


PT. AKUNTANSI A
Anggaran Persediaan akhir barang jadi
31 Desember 2014

Kuartal
Komponen
Kuantitas
Biaya
Jumlah
Biaya Produksi per unit:
     Bahan baku langsung
     Tenaga Kerja langsung
     Overhead Pabrikasi

10 kg
0. 6 jam
0.6 jam

Rp. 5/kg
Rp. 200/jam
Rp. 35/jam

50
120
21
Total


191
Persediaan barang jadi dianggarkan
      Persediaan akhir barang jadi (unit)
      Jumlah biaya produksi per unit

4.000
191
      Persediaan akhir barang jadi dalam rupiah
764.000

     7.    Anggaran beban penjualan dan adm
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada pelanggan.  Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia

PT. AKUNTANSI A
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Penjualan dianggarkan (unit)
Beban penjualan dan adm per unit
20.000

20
60.000

20
30.000

20
18.000

20
128.000

20
Beban variable yang dianggarkan

400.000
1.200.000
600.000
360.000
2.560.000
Beban penjualan dan adm tetap yang dianggarkan:

Periklanan
Beban eksekutif
asuransi
200.000
180.000
20.000
200.000
180.000
-
200.000
180.000
30.000
200.000
180.000

800.000
720.000
50.000
Jumlah
400.000
380.000
410.000
380.000
1.570.000
Jumlah beban penjualan dan adm dianggarkan
800.000
1.580.000
1.010.000
740.000
4.130.000

      8.    Anggaran kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak perlu dari peminjaman dana.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Kas
31 Desember 2014

I
II
III
IV
Tahun
Saldo kas,pada awal kuartal
Tambah penerimaan:
Penagihan dari pelanggan
3.000.000

17.100.000
2.800.000

48.000.000
2.800.000

39.000.000
3.900.000

21.600.000
3.000.000

125.700.000
Jumlah kas tersedia sebelum pendanaan
20.100.000
50.800.000
41.800.000
25.500.000
128.700.000
Kurang Pengeluaran:
    Bahan Baku  langsung
    BTKL
    Overhead Pabrikasi
    Penjualan dan adm
    Pajak penghasilan
    Pembelian perlengkapan
    deviden

15.800.000
3.360.000
560.000
800.000
200.000
340.000
120.000

32.400.000
7.680.000
1.100.000
1.580.000
200.000
160.000
120.000

34.300.000
8.640.000
1.220.000
2.010.000
200.000
0
120.000

18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000

101.100.000
24.240.000
3.170.000
5.570.000
800.000
500.000
480.000
Jumlah pengeluaran
21.180.000
43.240.000
46.490.000
25.370.000
135.860.000
Kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia terhadap pengeluaran

(1.1080.00.00

7.560.000

(4.690.000

130.000

(7.160.000
Pendanaan:
Pinjaman, pada awal kuartal
Pelunasan, pada akhir
Bunga (suku bunga 10%)

3.680.000

0
0

0

(3.680.000
(194.000

7.490.000

0
0

2.670.000

0
0

14.040.000

3.880.000
194.000
Jumlah pendanaan
3.880.000
(4.074.000
7.490.000
2.670.000
9.966.000
Saldo kas, akhir
2.800.000
3.486.000
2.800.000
2.800.000
2.806.000



      9.    Laba rugi dianggarkan
Laporan laba rugi dianggarkan  memaparkan estimasi pendapatan dan beban  beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan.  Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham.  Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
PT. AKUNTANSI A
Laporan Laba Rugi dianggarkan
31 Desember 2014
Penjualan (128.000 unit x Rp. 1.000)
Kurang : Biaya pokok penjualan (128 unit  x Rp.191)
128.000.000
24.448.000
Laba Kotor
Kurang : beban penjualan dan adm
103.552.000
4.130.000
Laba operasi bersih
Kurang: beban bunga
99.422.000
635.250
Laba bersih sebelum pajak
Kurang : pajak penghasilan
98.786.750
800.000
Laba bersih setelah pajak
97.986.000

      10.  Neraca dianggarkan
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi

PT. AKUNTANSI A
Neraca dianggarkan
31 Desember 2014
Aktiva
Aktiva Lancar:
   Kas
   Piutang usaha
   Persediaan bahan baku
   Persediaan barang jadi

2.800.000
5.400.000
800.000
764.000

Jumlah Aktiva lancer

9.764.000
Aktiva tetap:
Tanah
Gedung
Akumulasi penyusutan

76.800.000
79.200.000
(1.718.000

Jumlah aktiva tetap

154.282.000
Jumlah Aktiva

164.046.000
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang saham
Kewajiban lancer:
Utang usaha

4.540.000

Ekuitas pemegang saham:
    Saham biasa, tanpa nilai pari
    Saldo laba

42.000.000
117.506.000

Jumlah ekuitas pemegang saham

159.506.000
Jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham

164.046.000



1 komentar: