Jumat, 15 April 2016

ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN



ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Mahasiswa dapat :
1.      Menjelaskan konsep Biaya relevan
2.      Menjelaskan macam-macam keputusan manajemen
Sub Pokok Bahasan :
A.    Biaya dalam pengambilan keputusan
B.     Komposisi Produk
C.     Membuat atau membeli
D.    Menjual atau memproses lebih lanjut
E.     Penambahan atau penghapusan Lini produk
F.      Pesanan penjualan khusus
G.    Menyewakan atau menjual

A.    Biaya dalam Pengambilan keputusan

Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam beberapa alternative yang berbeda. Terdiri dari :
a)      Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternative pilihan. Disebut juga biaya marginal atau biaya incremental. Contoh : Perusahaan untuk menyalakan mesin disel akan menggunakan bensin dan solar. Jika menggunakan bensin biaya Rp 5000/liter sedangkan jika menggunakan solar biayanya Rp 7000/liter. Jadi disini ada selisih Rp 2000/liter.
b)      Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternative. Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan atau menjual mesin fotocopy. Apabila menjual perusahaan akan mendapatkan pendapatan Rp 4 juta tetapi apabila disewakan akan mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan apabila memilih menjual maka akan kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c)      Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. contoh : biaya bunga
d)     Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternative. Contoh : biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e)      Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada prosuk selesai. Contoh : biaya bahan baku langsung  dan tenaga kerja langsung.
 


Biaya Tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
a)      Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : pembelian mesin
b)      Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali, Contoh : kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.
Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang terkait dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan taksiran atas perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu.

Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:
1.      Informasi masa yang akan datang
2.      Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia
3.      Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik

Biaya Diferensial:
Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang dikembangkan dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost, out of pocket cost, sunk cost, opportunity cost, incremental cost.

1.Biaya diferensial versus Biaya relevan
Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah keputusan, sedangkan biaya diferensial menyangkut informasi yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih dan bersifat unik.

2.Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang
Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang dan jumlahnya harus diestimasikan, pertimbangannya:
§ Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen
§ Biaya ini harus direncanakan (budget cost)
§ Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan

3.Biaya diferensial versus Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.

4.Biaya diferensial versus Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri ke obyeknya.

5.Biaya diferensial versus Biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap yang diperoleh diwaktu yang lampau. Depresiasi muncul karena keputusan investasi modal jangka panjang, karena itu dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi dapat diabaikan.

6.Biaya diferensial versus Biaya tambahan
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas dipilih.

7.Biaya diferensial versus Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.

8.Biaya diferensial versus Biaya tunai
Out of pocket cost adalah jenis biaya yang memerlukan pengeluaran kas saat sekarang atau dalam jangka pendek sebagai akibat keputusan manajemen.

Kesimpulan:
§ Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang
§ Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
§ Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan
Memberi manfaat lebih baik

B.     Komposisi Produk
Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual, yang mana komposisi tersebut memberikan total laba yang paling besar sesuai dengan informasi yang tersedia.








1) ALTERNATIF DUA PRODUK

Keterangan
Produk A
Produk B



Harga Jual Produk
Rp  5.000
Rp  4.000
Biaya Variabel
Rp  2.500
Rp  3.000



Contribution Margin/unit
Rp  2.500
Rp  1.000

               Biaya tetap sebesar Rp  250.000.000

Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari kedua produk, maka alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki kemampuan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat disumbangkan pada perusahaan.


2) KAPASITAS MESIN & WAKTU PEMBUATAN PRODUK

§  Kapasitas Mesin                                  :  400.000 jam
§  Produk A membutuhkan waktu          :    20 jam/unit
§  Produk B membutuhkan waktu          :      4 jam/unit

Keterangan
Produk A
Produk B



Unit yang dapat diproduksi
20.000
100.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000



Total Contribution Margin
Rp   50.000.000
Rp   100.000.000

Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya lebih besar



3) DAYA SERAP PASAR

§ Daya Serap Pasar untuk Produk A :   tak terbatas
§ Daya Serap Pasar untuk Produk B :     80.000 unit

Keterangan
Produk A
Produk B



Unit yang dapat diproduksi
4.000
80.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000



Total Contribution Margin
10.000.000
80.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp  90.000.000
       Komposisi Produk:
  Produk A :    4.000 unit
              Produk B :  80.000 unit



Keterangan
Produk A
Produk B



Unit yang dapat diproduksi
6.000
70.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000



Total Contribution Margin
15.000.000
70.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp  85.000.000
     Komposisi Produk:
Produk A :    6.000 unit
            Produk B :  70.000 unit


Keterangan
Produk A
Produk B



Unit yang dapat diproduksi
8.000
60.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000



Total Contribution Margin
20.000.000
60.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp  80.000.000
       Komposisi Produk:
  Produk A :    8.000 unit
            Produk B :  60.000 unit
Keterangan
Produk A
Produk B



Unit yang dapat diproduksi
10.000
50.000
Contribution margin/unit
  Rp  2.500
    Rp  1.000



Total Contribution Margin
25.000.000
50.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp  75.000.000
       Komposisi Produk:
  Produk A :  10.000 unit
            Produk B :  50.000 unit

C.    Membeli atau Membuat Sendiri suatu Produk
Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri suatu produk, dengan pertimbangan:
§ Terdapat kapasitas yang masih nganggur
§ Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
§ Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
§ Ada tawaran produk yang sama di pasar
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang  sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga yang ditawarkan oleh pasar sebesar Rp  250/unit. Data biaya produksi Sbb:

Keterangan
Tarif
Total Biaya
Komponen Biaya:


■ Bahan baku
50
5.000.000
■ Tenaga kerja (v)
100
10.000.000
■ Biaya overhead pabrik (v)
30
3.000.000
■ Biaya overhead (tetap) dihindari
40
4.000.000
■ Biaya overhead (tetap) bersama
50
5.000.000
   Total Biaya Produksi
270
27.000.000










                           INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Tarif
Total Biaya



Komponen Biaya:


§  Bahan baku
50
5.000.000
§  Tenaga kerja (v)
100
10.000.000
§  Biaya overhead pabrik (v)
30
3.000.000
§  Biaya overhead (tetap) dihindari
40
4.000.000



    Total Biaya Produksi
220
22.000.000
    Harga jika membeli produk
250
25.000.000
    Selisih Biaya yang terjadi
30
3.000.000

Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka terdapat biaya overhead tetap bersama yang tidak dapat dihindarkan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30) sebagai kerugian (beban lebih tinggi).

Bagaimana jika membuat sendiri produk diperlukan investasi sebesar Rp 25.000.000 dengan taksiran ekonomis 3 tahun serta tingkat pengembalian investasi sebesar 20%
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
 




Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3




Penghematan biaya
12.000.000
12.000.000
12.000.000




Discount factor : 20%
0,833
0,694
0,579




Present value
9.996.000
8.328.000
6.948.000
25.272.000
25.000.000
     272.000
 Investasi Fasilitas:
        Rp 25.000.000







Kesimpulan: Nilai tunai penghematan selama umur ekonomis Rp 25.272.000 lebih besar dibanding dengan investasinya Rp 25.000.000. Jadi memproduksi sendiri diterima,  karena akan memberi tambahan keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan biaya selama umur proyek tersebut.
D.  Menjual atau Memproses lebih lanjut suatu Produk
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, dengan pertimbangan:
§ Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
§ Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
§ Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
      Contoh: Informasi biaya differensial untuk produk “A”

Keterangan
Tarif
Total Biaya
§  Bahan baku
2.000
20.000.000
§  Tenaga kerja (v)
1.000
10.000.000
§  Biaya overhead pabrik (v)
1.500
15.000.000
§  Biaya overhead pabrik (T)
1.300
13.000.000
§  Biaya administrasi & umum (T)
500
5.000.000
§  Biaya pemasaran (T)
750
7.500.000



    Total Biaya Penuh Produk “A”
7.050
70.500.000

      Data tambahan saat ini:
§  Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
§  Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
§  Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
§  Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru, tambahan biaya Rp 5.000/umit dengan harga jual baru Rp 18.500

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
 



Keterangan
Jumlah


 Pendapatan Differensial  

       (Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit
85.000.000


 Biaya Differensial  

       (Rp 5.000 x 10.000 unit)
50.000.000


 Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1”
35.000.000

            Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena mampu menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp 50.000.000
      Contoh lanjutan:
§ Untuk memproses lebih lanjut dari produk “A menjadi A-1”diperlukan tambahan investasi Rp 100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga tahun tingkat return on invesment 20%.
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
 




Keterangan
Jumlah
 Pendapatan Differensial  

       (Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit
85.000.000
 Biaya Differensial  

       (Rp 5.000 x 10.000 unit)
50.000.000


 Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1”
35.000.000


                    INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Jumlah


 Present Value Laba Differensial:  

 tahun 1 : 0,833 x Rp 35.000.000
29.155.000
 tahun 2 : 0,694 x Rp 35.000.000
24.290.000
 tahun 3 : 0,579 x Rp 35.000.000
20.265.000
 Total nilai tunai laba differensial
73.710.000
 Tambahan investasi
100.000.000
 Nilai tunai bersih
26.290.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp 100.000.000 tidak menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat ini.

      Contoh Lain !!

Misalnya, perusahaan menghasilkan 10.000 unit produksi A. untuk mengolah produk A tersebut diperlukan biaya produksi sebesar Rp 300,00 per unit. Produk A dapat langsung dijual tanpa diproses lebih lanjut dengan harga Rp 500,00 per unit. Di samping itu, produk A dapat pula diolah lebih lanjut menjadi produk B. Untuk mengolah produk A lebih lanjut menjadi produk B diperlukan tambahan biaya pengolahan sebesar Rp 25,00 per unit produk A. Setiap 100 unit produk A menjadi 80 unit produk B. Sedangkan harga jual produk B adalah sebesar Rp 750,00 per unit.
Analisis yang dibuat oleh manajemen untuk memilih alternatif menjual langsung produk A atau memproses lebih lanjut menjadi produk B adalah sebagai berikut:

Menjual
Langsung
Memproses lebih lanjut
Perbedaan
Hasil penjualan
       10.000 x Rp 500,00
      (10.000 – 2.000) x Rp 750,00
Biaya pengolahan:
       10.000 x Rp 25,00

Rp  5.000.000,00
-

-

-
Rp 6.000.000,00

        250.000,00

-
Rp 1.000.000,00

        250.000,00
Selisih lebih menguntungkan jika produk A diproses lebih lanjut

-

-

Rp    750.000,00

E.   Menghentikan atau Melanjutkan Produk Tertentu
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau melanjutkan produk atau kegiatan tertentu dapat terjadi, jika perusahaan memiliki lini produk, memiliki divisi yang berpotensial menyumbangkan kerugian, dengan pertimbangan:
§ Pendapatan differensial dan biaya differensial yang hilang
§ Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
Jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:
§ Kontribusi pendapatan yang dikorbankan
§ Manfaat biaya yang dapat dihindarkan
§ Biaya yang tidak dapat dihindarkan
§ Total manfaat yang diperoleh
Contoh:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C




Penjualan
500.000.000
250.000.000
250.000.000
Biaya Variabel
260.000.000
105.000.000
115.000.000




Laba Kontribusi
240.000.000
145.000.000
135.000.000




Biaya tetap terhindarkan
120.000.000
80.000.000
110.000.000
Biaya tetap tak terhindar
30.000.000
30.000.000
30.000.000
Total biaya tetap
150.000.000
110.000.000
140.000.000




Laba bersih
90.000.000
35.000.000
- 5.000.000
Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp  120.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PRODUK “C”

Keterangan
Jumlah


 Manfaat Biaya:   

 Biaya variabel
115.000.000
 Biaya tetap yang terhindarkan
110.000.000
 Total manfaat
225.000.000


 Pengorbanan (pendapatan yg hilang)
250.000.000


 Manfaat bersih
- 25.000.000

  Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan,  potensi rugi akan bertambah sebesar Rp  25.000.000 karena perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba kontribusi sebesar Rp 25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggu nakan alokasi atas dasar kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap tidak berubah. 
Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C




Penjualan
500.000.000
250.000.000
250.000.000
Biaya Variabel
260.000.000
105.000.000
115.000.000




Laba Kontribusi
240.000.000
145.000.000
135.000.000




Biaya tetap terhindarkan
120.000.000
80.000.000
110.000.000
Biaya tetap tak terhindar*
41.538.000
25.096.000
23.366.000
Total biaya tetap
161.538.000
105.096.000
133.366.000




Laba bersih
78.462.000
39.904.000
1.634.000

            Catatan:
            ■ Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi
            ■ Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi


Contoh Lain Peniadaan Jenis Produk !

Misalnya, sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama yaitu: Departemen Makanan, Departemen Kelontong dan Departemen Obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan rugi-laba untuk setiap departemen tersebut:

Departemen
Makanan
Kelontong
Obat-obatan
Jumlah
Hasil penjualan
5.000
4.000
500
9.500
Biaya variabel
4.000
2.800
300
7.100

1.000
1.200
200
2.400
Margin kontribusi




-   terhindarkan
750
500
75
1.325
-   tak terhindarkan
300
500
100
900
Jumlah
1.050
1.000
175
2.225
Laba rugi
(50)
200
25
175
Manajemen Departemen Store tersebut akan mengambil keputusan untuk meneruskan atau meniadakan. Departemen Makanan yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu merugi.
Berdasarkan data perhitungan rugi-laba ketiga departemen tersebut manajemen membuat analisa pendapatan diferensial dan biaya dierensial untuk kedua alternatif yang akan dipilih sebagai berikut:






Alterantif I
Meneruskan
Dep. Makanan
Alterantif II
Meniadakan
Dep. Makanan
Perbedaan
Hasil penjualan
Rp   9.500.000,00
Rp   4.500.000,00
Rp  5.000.000,00
Biaya:
       


-  Variabel
        7.100.000,00
        3.100.000,00
       4.000.000,00
-  Tetap terhindarkan
        1.325.000,00
           575.000,00
          750.000,00
Jumlah
Rp   8.425.000,00
Rp   3.675.000,00
Rp  4.750.000,00
Laba sebelum biaya tak terhindarkan diperhitungkan   *)


RP.1.075.000,00


Rp 825.000,00


Rp 250.000,00
*) Kesimpulan :  Go On !,  Karena Selisih pendapatan yang dihindarkan
(Rp. 5.000.000,-) > selisih biaya yang dihindarkan (Rp. 4.750.000,-)
Contoh Lain Penambahan  Jenis Produk !

Barangkali pemilihan alterantif seperti telah dibahas di atas dapat dikembangkan sebagai berikut: jika dengan meniadakan Departemen Makanan perusahaan bermaksud menambah departemen baru yaitu Departemen Kosmetik. Dalam hal ini manajemen harus menganalisis pendapatan diferensial antara tetap meneruskan Departemen Makanan dengan meniadakan Departemen Makanan dan menambah Departemen Kosmetik (mengganti Departemen Makanan dengan Departemen Kosmetik).
data mengenai Departemen Kosmetik sebagai berikut: taksiran hasil penjualan Rp 3.000.000,00 sedangkan biaya variabel dan biaya tetap terhindarkan masing-masing sebesar Rp  2.100.000,00 dan Rp 350.000,00. perusahaan dihadapkan pada pemilihan alternatif: meneruskan Departemen Makanan atau meniadakan departemen tersebut dan menambah departemen baru yaitu Departemen Kosmetik.
Untuk mengambil keputusan tersebut di atas, manajemen dapat melakukan analisis dengan cara sebagai berikut:





Alternatif I
Alternatif II
Perbedaan
Meneruskan
Departemen
Makanan
Menggantinya
Dengan
Kosmetik
Hasil Penjualan   *)
Rp   9.500.000,00
Rp  7.500.000,00
Rp   2.000.000,00
Biaya:



-     Variabel    **)
7.100.000,00
5.200.000,00
1.900.000,00
-     Tetap terhindarkan
1.325.000,00
925.000,00
400.000,00
Jumlah
Rp   8.425.000,00
Rp  6.125.000,00
Rp   2.300.000,00
Laba sebelum biaya tak terhindarkan diperhitungkan
Rp   1.075.000,00
Rp  1.375.000,00
(Rp 300.000,00)
*) Kesimpulan :  *) 4.500.000 (lama)  + 3.000.000 (tamb.data dept.komestik) = Rp. 7.500.000,-,   **). 3.100.000 (lama) + 2.100.000 (tamb.data dept kosmetik)= Rp. 5.200.000,- dan ***) 575.000 (lama)  + 350.000 (tamb.data dept kosmetik) = Rp. 925.000,-  Manajer memilih alternative II karena Biaya kesempatan lebih kecil dp biaya yang dihindarkan atau selisih hasil penjualan < selisih total biayanya, sehingga terjadi/diperoleh selisih laba.  Atau Rasio biaya terhadap laba Alternatif   I   >   Alternatif   II.
F.   Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menerima atau menolak pesanan khusus, atas dasar pertimbangan:
§ Adanya kapasitas nganggur
§ Tidak merusak harga pasar
§ Penggunaan pesanan dapat diawasi
§ Berfokus pada kegiatan sosial dan keagamaan











Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%),  harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai berikut:

            Biaya Variabel:
            ■ Biaya produksi (V)                                      Rp    400         Rp    60.000.000
            ■ Biaya komersial (V)                         Rp    120         Rp    18.000.000
       
      Biaya Tetap:
      ■ Biaya overhead (T)                                      Rp   300          Rp    45.000.000
      ■ Biaya komersial (T)                                     Rp   150          Rp    22.500.000
        Total biaya penuh produk “A”                    Rp  970           Rp  145.500.000

 Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di  terima atau ditolak….?

                             INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan
Jumlah


 Pendapatan Differensial:   

 ■ 30.000 unit x Rp  750
22.500.000


 Biaya Differensial:

 ■ Biaya produksi (v)
12.000.000
 ■ Biaya komersial (v)
3.600.000

15.600.000


 Laba Differensial
6.900.000

Kesimpulan: Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi margin sebesar   Rp 6.900.000 yaitu selisih dari tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang harus diambil





Contoh Lain!
Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan khusus adalah sebagai berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 =                      Rp 2.000.000,00
Biaya produksi:
Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 =          Rp 1.200.000,00
Tetap                                                            300.000,00
Rp 1.500.000,00
         Laba Kotor                                                         Rp    500.000,00
Biaya Usaha                                                                         150.000,00
         Laba Bersih                                                        Rp    350.000,00

Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel merupakan informasi yang relevan, karena jumlahnya akan berada dalam pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut :

Tanpa
Pesanan Khusus
Dengan
Pesanan Khusus
Perbedaan
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000,00
1.100 x Rp 2.000,00
  
Biaya Produksi Variabel
1.000 x Rp 1.200,00
1.100 x Rp 1.200,00

Rp  2.000.000,00
-


Rp  1.200.000,00
-

-
Rp  2.140.000,00


-
Rp  1.320.000,00

-
Rp  140.000,00


-
Rp  120.000,00
Margin Kontribusi *)
Rp      800.000,00
Rp     820.000,00
Rp     20.000,00
*) Kesimpulan :  OK !, Karena selisih tambahan pendapatan  (Rp.140.000,-) > selisih tambahan biayanya (Rp. 120.000,-)











G.    Menyewakan dan Menjual
Contoh

Menyewakan
Menjual
Perbedaan
Pendapatan Sewa/Jual
Biaya reparasi & asuransi
Rp.1.250.000
Rp.   350.000
Rp.1.000.000
Rp.   60.000
Rp. 250.000
Rp.   290.000
Pendapatan bersih
Rp. 900.000
Rp. 940.000
Rp. 40.000

Kesimpulan :  Perusahaan lebih baik menjual mesin Karena lebih menguntungkan sebesar Rp. 40.000,- . Apabila terdapat biaya penyusutan missal sebesar Rp. 1.200.000 sehingga nilau buku mesin menjadi Rp. 800.000,- (Rp. 2.000.000 – Rp. 1.200.000), tidak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam (sunk cost)

2 komentar: