Responsibilty Accounting : ROI, Investment
Based,Other Assets dan Residual Income
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan dan memahami ROI, Investment based, Other Asset, Residual
Income Sub
Pokok Bahasan :
Konsep
ROI, Investment based, Other asset dan Residual income
Pembahasan
Responsibility
Accounting
Untuk
Pusat INVESTASI
Seandainya manajer DIVISI dapat mempengaruhi
investasi dalam asset divisional yang dikendalikannya, maka divisi tersebut
haruslah dianggap sebagai pusat investasi. Apabila manajer DIVISI tidak dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan investasi, maka DIVISI tersebut sepantas
diperlakukan sebagai pusat laba. ANAK-anak perusahaan biasanya dianggap sebagai
pusat INVESTASI.
Karena
manajer pusat investasi memikul tanggungjawab atas aset yang ditanamkan dalam
pusat investasi tersebut, maka sering dipakai ukuran KINERJA: TINGKAT KEMBALIAN
INVESTASI (ROI) dan LABA RESIDU (Risidual Income).
Untuk mengilustrasikan aplikasi konsep
akuntansi pertanggungjawaban pada pusat INVESTASI, perhatikan contoh berikut
ini:
PT. DAUN
Lontar
Laporan
Laba-Rugi
Untuk
Periode..(ringkasan)
|
Divisi
R
|
Divisi
S
|
Divisi
T
|
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
|
1.680.000
504.000
|
2.016.000
1.411.200
|
2.250.000
1.687.500
|
Laba BRUTO
|
672.000
|
604.800
|
562.500
|
Beban Operasi
|
462.000
|
352.000
|
337.500
|
Laba BERSIH
|
210.000
|
252.000
|
225.000
|
Berdasarkan LABA operasi divisional, Divisi S
merupakan divisi perusahaan paling menguntungkan. Divisi T lebih menguntungkan dibandingkan
divisi R.
Tingkat
Pengembalian INVESTASI (Return On Investment)
Berdasarkan teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan
berarti juga produksi) aset yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
produksi atau operasi yang akan datang. Contohnya membangun rel
kereta api atau pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang kuliah di universitas.
Pengertian lain:
investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa-masa yang akan datang.
Sedangkan pengertian tingkat pengembalian
INVESTASI (ROI) adalah sejumlah uang yang diperoleh investor sebagai keuntungan
dalam investasi. Definisi lain: ROI
adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan atau berfungsi
untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam mencari
keuntungan.
KESIMPULAN: ROI
adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan
keseluruhan aktiva yang dimiliki.
RUMUS untuk mencari ROI:
Laba Operasi Bersih
ROI = ---------------------------------------- x 100%
Rata-rata
Aktiva Operasi
|
Walaupun laba operasi merupakan ukuran kinerja
pusat investasi yang bermanfaat, ukuran
ini tidaklah mencerminkan jumlah asset yang ditanamkan dalam setiap investasi.
Sebagai contoh, tingkat pengembalian investasi
untuk setiap Divisi PT. Daun Lontar berdasarkan nilai buku aktiva yang
diinvestasikan adalah sebagai berikut:
PT. DAUN
Lontar
Laporan
Laba-Rugi
Untuk
Periode..(ringkasan)
|
Divisi
R
|
Divisi
S
|
Divisi
T
|
Laba BERSIH
|
210.000
|
252.000
|
225.000
|
Aset Diinvestasikan
|
1.050.000
|
2.100.000
|
1.500.000
|
ROI
|
20 %
|
12 %
|
15 %
|
Dari data di atas walaupun Divisi S memperoleh
laba operasi paling tinggi namun tingkat pengembalian investasinya (ROI) hanya
12% jadi kesimpulannya Divisi S paling tidak menguntungkan.
Pengendalian
Tingkat Pengembalian Investasi (ROI):
Ada tiga cara bagi manajer pusat investasi
untuk meningkatkan ROI:
2. Manajer pusat investasi dapat mengurangi
aktiva guna meningkatkan rasio ROI.
3.
Manajer pusat investasi dapat meningkatkan omzet penjualan, dengan sendirinya
dapat mengatrol laba bersih.
Keuntungan ROI:
1. Mendorong manajer untuk memberikan perhatian
yang lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang
seharusnya menjadi focus bagi manajer investasi.
2. Mendorong efisiensi biaya.
3. Bisa mengurangi investasi yang berlebihan.
Kelemahan ROI:
1. Demi meningkatkan rasio ROI supaya kinerjanya
dianggap bagus manajer pusat investasi (apalagi manajer pusat investasi berfikir dia tidak selamanya
menjadi manajer Divisi X, paling dua tahun) dapat memangkas biaya yang
dalam waktu jangka pendek tidak berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan
tapi jangka panjang sangat merugikan perusahaan. Contoh: pemangkasan biaya
iklan, pemotongan insentif salesman.
2. Manajer pusat investasi bisa meningkatkan
omzet penjualan dengan cara mengurangi harga jual tapi mengurangi kuantitas
bahan dengan cara mengubah kemasan atau mengurangi kualitas bahan.
CONTOH
soal:
Data
berikut ini dari PT. DAUN Lontar tahun 2009:
- Penjualan
(100 unit x Rp 25.000) Rp 2.500.000
- Beban
Operasi:
- Beban
Gaji Rp 1.000.000
- Beban
Listrik, air dan telp Rp 500.000
- Beban
Iklan Rp 500.000
- Beban
rupa-rupa Rp 250.000
- Aset
operasi rata-rata Rp
1.250.000
Diminta:
1.
Hitung ROI PT. Daun Lontar tahun 2009!
Hitunglah ROI jika dasumsikan tahun 2010:
1. Manajer pusat investasi mampu meningkatkan
unit yang dijual dari 100 unit menjadi 150 unit dan harga turun menjadi Rp
23.000 per unit dan beban iklan naik menjadi Rp 700.000 aset operasi yang
digunakan tidak berubah.
2. Manajer pusat investasi memangkas biaya iklan
menjadi Rp 100.000 omzet penjualan dan
asset operasi tetap !
3. Manajer pusat investasi mengurangi asset
operasi dari Rp 1.250.000 menjadi Rp 1.000.000, penjualan dan beban operasi
tidak berubah.
JAWAB:
Tahun
2009:
PT. Daun Lontar
Laporan Laba-Rugi
Periode 2010
------------------------------------------------------------------------
Penjualan (100 unit x Rp 25.000) Rp 2.500.000
Beban
Operasi :
- Beban
Gaji Rp
1.000.000
- Beban
Listrik, air dan telp Rp 500.000
- Beban
Iklan Rp 500.000
- Beban
rupa-rupa Rp 250.000
Total
Beban Operasi Rp
2.250.000
Laba
Operasi Rp 250.000
------------------------------------------------------------------------
Laba Operasi Bersih
ROI =
----------------------------------------
x 100%
Rata-rata Aktiva Operasi
250.000
ROI =
----------------------------------------
x 100% = 20%
1.250.000
Tahun
2010:
1.
PT. Daun Lontar
Laporan Laba-Rugi
Periode 2010
------------------------------------------------------------------------
Penjualan (150 unit x Rp 23.000) Rp 3.450.000
Beban
Operasi :
- Beban
Gaji Rp
1.000.000
- Beban
Listrik, air dan telp Rp 500.000
- Beban
Iklan Rp 700.000
- Beban
rupa-rupa Rp 250.000
Total
Beban Operasi Rp
2.450.000
Laba
Operasi Rp
1.000.000
------------------------------------------------------------------------
1.000.000
ROI =
----------------------------------------
x 100% = 80%
1.250.000
2.
PT. Daun Lontar
Laporan Laba-Rugi
Periode 2010
------------------------------------------------------------------------
Penjualan (100 unit x Rp 25.000) Rp 2.500.000
Beban
Operasi :
- Beban
Gaji Rp
1.000.000
- Beban
Listrik, air dan telp Rp 500.000
- Beban
Iklan Rp 100.000
- Beban
rupa-rupa Rp 250.000
Total
Beban Operasi Rp 1.850.000
Laba
Operasi Rp 1.000.000
------------------------------------------------------------------------
650.000
ROI =
----------------------------------------
x 100% = 52%
1.250.000
3.
250.000
ROI =
----------------------------------------
x 100% = 25 %
1.000.000
LABA
Residu (Residual Income)
Laba Residu (Residual Income) pada hakekatnya
adalah kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba operasi bersih setelah
dikurangi dengan biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba bersih
tersebut. Jumlah minimal laba operasi
yang dikehendaki ditentukan oleh manajemen berdasarkan faktor seperti biaya
pendanaan kegiatan usaha perusahaan.
Laba residu dipakai untuk mengukur kinerja, maka tujuannya adalah untuk
memaksimalkan jumlah laba residu, bukan untuk memaksimalkan keseluruhan angka
ROI.
Rumus yang digunakan untuk mencari LABA residu:
Laba Residu = Laba Operasi – (Tingkat Pengembalian
minimal X Aset Perusahaan)
Atau
Laba Residu = NOPAT – Biaya Modal (Tingkat
Pengembalian minimal x asset)
NB; NOPAT = Defenition of Net Operating Profit
After Tax (Laba/Rugi Usaha sebelum bunga – Pajak)
|
Tingkat Pengembalian minimal adalah tingkat
kembalian investasi minimum bisa ditentukan oleh manajer berdasarkan tingkat hasil investasi yang umum (layak) artinya
besarnya harus lebih besar dari tingkat suku bunga deposito, atau sama dengan tingkat hasil pasar atau bisa dihitung
berdasarkan teori biaya modal rata-rata.
Ketika laba residu positif, laba dari suatu
investasi pada asset lebih besar dari ROI yang dikehendaki, maka investasi
dianggap menjanjikan. Laba residu
negative mengindikasikan bahwa Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) tidak
memadai untuk memenuhi jumlah minimal yang dikehendaki manajemen. LABA residu memiliki keunggulan dibandingkan
ROI, karena teknik ini mencegah kemungkinan manajer pusat investasi menolak
kesempatan untuk menaikkan ROI dengan cara yang dapat diterima oleh perusahaan
secara keseluruhan.
Keunggulan utama laba residu sebagai ukuran
kinerja manajer adalah bahwa ukuran ini mempertimbangkan ROI maupun besarnya
laba operasi yang didapat setiap divisi.
CONTOH:
Diasumsikan PT. Daun Lontar mematok 10% sebagai tingkat pengembalian investasi
minimal atas asset divisional perusahaan. Laba residu divisi R, S dan T adalah
sebagai berikut:
|
Divisi
R
|
Divisi
S
|
Divisi
T
|
Laba Operasi Divisional
Dikurangi:
Jumlah minimal laba operasi divisional sbg
persentase dari asset:
- Rp 1.050.000 x 10%
- Rp 2.100.000 x 10%
- Rp 1.500.000 x 10%
|
210.000
105.000
-
-
|
252.000
-
210.000
-
|
225.000
-
-
150.000
|
Laba RESIDU
|
105.000
|
42.000
|
75.000
|
Keterangan:
Divisi R mempunyai laba residu yang lebih besar
dibandingkan dengan divisi lainnya walaupun mempunyai laba operasi yang lebih
kecil. Hal ini karena diivisi R mempunyai lebih sedikit asset dibandingkan
dengan divisi lainnya.
Contoh 2:
PT. Nusa satu memiliki total asset Rp 10.000
yang dibiayai dari utang jangka penjang Rp 6.000 dan dari modal sendiri Rp
4.000. Biaya utang jangka panjang 20%, biaya modal sendiri 24% dan pajak
perseroan 40%. Perhitungan laba-rugi
pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
Keterangan
|
(Rp)
|
Rasio (%)
|
Penjualan
|
15.000
|
100
|
Beban Pokok Penjualan
|
9.000
|
60
|
Laba kotor atas penjualan
|
6.000
|
40
|
Beban pemasaran
|
1.500
|
10
|
Beban administrasi
|
750
|
5
|
LABA OPERASI
|
3.750
|
25
|
Beban BUNGA (20% x Rp 6.000)
|
1.200
|
8
|
Laba sebelum pajak
|
2.550
|
17
|
Pajak perseroan (40% x 2.550)
|
1.020
|
7
|
LABA Bersih
|
1.530
|
8
|
Diminta : Hitunglah Laba Residu PT. Nusa Satu
dengan rumus:
Laba Residu = NOPAT
– Biaya Modal
|
NB:
- NOPAT = Defenition
of Net Operating Profit After Tax (Laba/Rugi Usaha – Pajak)
- Biaya
Modal (persentase biaya modal rata-rata tertimbang x asset)
% Biaya modal rata-rata tertimbang (K) dapat
dicari dengan rumus sbb:
K = K1 (1-T) (B/V) + K2 (S/V) x 100%
Keterangan:
K1 =
% biaya utang Jk Panjang
K2 =
% biaya modal sendiri
1 =
konstanta
T =
tarif pajak perseroan
B =
Utang Jk Panjang
S =
Modal sendiri
V =
asset yang digunakan
JAWAB:
Diketahui :
NOPAT = Rp 3.750 – (40% x 3.750) = Rp 3.750 –
1.500 = Rp. 2.250
Laba Residu = Rp 2.250 – ( ? % x 10.000)
K = K1 (1-T) (B/V) + K2 (S/V) x 100%
K = 0,2(1-0,4) (6.000/10.000) +
0,24(4.000/10.000) x 100%
K = 0,2 x 0,6 x 0,6 + 0,24 x 0,4 x 100%
K = 0,072 + 0,096 x 100%
K = 0,168 x 100%
K = 16,8%
Jadi
laba residunya:
Laba Residu = Rp 2.250 – ( 16,8 % x 10.000)
Laba Residu = Rp 2.250 – ( 1.680)
Laba Residu = Rp 570
SOAL
Latihan:
Suatu
divisi mempunyai kesempatan untuk menginvestasikan dananya dalam dua proyek,
yaitu proyek I dan proyek II. Dua
alternatif tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Keterangan
|
Proyek
I
|
Proyek
II
|
Investasi
|
10.000.000
|
4.000.000
|
Laba Operasi
|
1.300.000
|
640.000
|
ROI
|
13%
|
16%
|
Divisi
ini mempunyai aktiva operasi sebesar Rp 50.000.000 dan laba operasi sebesar Rp
7.500.000, sehingga besarnya ROI 15%.
Divisi tersebut menganggarkan dana sebesar Rp 15.000.000 untuk investasi
baru. Kantor pusat mensyaratkan bahwa semua investasi baru harus dapat
menghasilkan laba sebesar 10%. Setiap
modal yang tidak digunakan oleh divisi diinvestasikan oleh perusahaan untuk
menghasilkan tingkat laba 10%.
Setelah
dilakukan perhitungan maka manajer divisi mempunyai empat alternatif.
1. Investasi diproyek I saja sebesar Rp
10.000.000.
2. Investasi diproyek II saja sebesar Rp
4.000.000.
3. Investasi dikedua proyek sebesar Rp
14.000.000.
4. Tidak melakukan investasi dana tersebut
(dana tersebut dikembalikan ke kantor pusat).
Pertanyaan:
Alternatif mana yang harus dipilih oleh divisi tersebut, jika
menggunakan ROI dan analisis diferensial (perbedaan laba) ?
JAWAB:
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Laba Operasi
|
8.800.000
|
8.140.000
|
9.440.000
|
7.500.000
|
Aktiva Operasi
|
60.000.000
|
54.000.000
|
64.000.000
|
50.000.000
|
ROI
|
14,67%
|
15,07%
|
14,75%
|
15%
|